IMG-20240618-WA0005

Negeri Animas Plena Odite (Jiwa-jiwa Penuh Kebencian) et Animarum Detestabilis (Jiwa-jiwa Menjijikan)

Kamar Sebelah, Tangerang Selatan | Ini adalah Sollicitudo dan Anxietas Senex, Kegelisahan dan Kecemasan Seorang Lelaki Tua; mungkin juga merupakan keprihatinan banyak orang, termasuk Anda. Bagaimana Tidak? Katenye, Pancasila Rumah Kita; Rumah untuk Semua. Faktanya, Negeri Tercinta bagaikan Bahtera Bocor; penuh kebocoran yang dibuat oleh penumpangnya sendiri. Lucu; memang sangat lucu. Kata beberapa sahabat, Hanya Penumpang Berhati Menjijikan yang Membocorkan Kapal agar Semuanya Mati Tenggelam.

Agaknya, analogi Bahtera Bocor nyaris benar atau mendekati. Betapa Tidak? Negeri Pancasila dengan hampir 100% Populasi menyatakan diri beragama, namun di sana-sini, sangat banyak orang, Tak Nampak Kesucian Keagamaannya.

Lihatlah! Di tempat lain, Orang-orang berupaya membangun kolaborasi dan interaksi dengan cara meruntuhkan tembok-tembok perbedaan dan sentimen SARA. Namun, di Negeri Tercinta, Orang-orang menghempaskan kolaborasi dan interaksi dengan meninggikan tembok-tembok perbedaan serta kedepankan sentimen SARA, Intoleransi, dan Radikalisme.

Pada Sikon dan Konteks seperti itu, dalam kekinian, Saya ingat pada arahan para Filsuf Era Yunani Kuno dan Pax Romana, bahwa, Kami (maksudnya para filsuf tersebut) harus menjaga Negara agar tidak muncul atau tak ada  Jiwa-jiwa Penuh Kebencian, Animas Plena Odite (Jiwa-jiwa Penuh Kebencian) et Animarum Detestabilis (Jiwa-jiwa Menjijikan).

Sebab, Politeia atau Negara harus dipimpin oleh Sanus Populus Animosus atau Orang-orang yang Berjiwa Sehat; sehingga memberi kesejahteraan, kedamaian, keadilan pada rakyat. Mereka harus melenyapkan Orang-orang yang Animas Plena Odite et Animarum Detestabilis atau berjiwa Menjijikan dan Kebencian. (Note. Penggunaan Odite/Odium, kebencian dan Detestabilis, menjijikan, pada Orang-orang dengan Jiwa Kebencian, agaknya menyangkut  Morbus Animi Odium atau Sakit Jiwa karena beban Kebencian. Karena, menurut Hippocrates, Filsuf dan Tabib, Orang-orang dengan beban atau selalu benci dan kebencian karena jiwanya sakit; tepatnya jiwa mereka menjijikan atau Detestabilis).

Kembali ke Negeri Tercinta

Saya sebut di atas Negeri Animas Plena Odite (Jiwa-jiwa Penuh Kebencian) et Animarum Detestabilis (Jiwa-jiwa Menjijikan). Apa Iya? Kata beberapa relawan; lainnya berkata, Sangat Tepat!

So?

Pastinya, seturut para Filsuf,

Tak Ada Manusia atau Bayi yang Dilahirkan dengan beban benci dan kebencian. Benci dan Kebencian ada karena diajarkan, diwariskan, ditutur-turunkan, dibuat, atau diciptakan.

Lalu, Siapa Pencipta Jiwa-jiwa Penuh Menjijikan dan Penuh Kebencian di Negeri Tercinta? Monggo, Anda Jawab dengan Jujur, Ikhlas, Cerdas, dan dengan Ketenangan Hati. Mudah khan …! Mereka antara lain

Para (Oknum) Elite Keagamaan yang Fundamentalis, Intoleran, Rasis, Radikal. Mereka inilah Pencipta Jiwa-Jiwa-jiwa Menjijikan dan Penuh Kebencian yang terbaik dan utama di mana-mana, termasuk Indonesia. Keangkuhan dan Kesombongan Keagamaan sebagai terbesar, terbaik, terunggul, serta ter, ter lainnya; menjadikan menilai dan menuding di luar (Agama) mereka lebih rendah, produk kegelapan, harus dijauhi, dan seterusnya. Mereka Inilah Pencipta Utama perpecahan dan pemisahan sosial serta dekadensi kemanusiaan.

Para (Oknum) Politisi, Pejabat Sipil, Polisi, dan Militer. Mereka adalah Pengikut Setia <span;>Para (Oknum) Elite Keagamaan yang Fundamentalis, Intoleran, Rasis, Radikal. Mereka menggunakan Agama sebagai alat untuk mencapai kuasa dan kekuasaan (misalnya, Anggota Parlemen, Kepala Daerah, dan seterusnya). Ketika sudah ada dalam cengkraman, maka praktekIntolerans, Rasis, Radikalisme sebagai andalan utama untuk memukul dan menindas rakyat (yang beda Agama).

Oknum Guru/Dosen/Pengajar. Menurut Global Survey, Public Trust, tingkat kepercayaan publik terhadap Guru (Dosen, Pengajar) tertinggi di Dunia setelah Dokter (Peringkat 1). Dengan tingkat trust yang seperti itu, jika Guru Fundamentalis, Intolerans, Rasis, Radikal; maka dipastikan ia mengajar, membina, membimbing anak-anak  didiknya dengan cara yang sama. Silahkan bayangkan hasilnya, jika Anak-anak Anda mendapat didikan dari Guru Pencipta Jiwa-jiwa Menjijikan dan Penuh Kebencian.

Sebaran dan Publikasi Media (Main Stream dan Non Main Stream) Penyiaran, TV, Radio, Medsos. Media yang seharusnya berfungsi sebagai penyampai informasi dan edukasi publik, banyak bergeser jadi corong Kebencian, Intoleransi, Radikalisme. Sekaligus memprovokasi publik sehingga tercipta benci dan kepencian terhadap pihak lain. Bahkan, ada yang tak malu-malu gunakan hoax dan informasi sesat dalam pemberitaan atau publikasinya.

Orang Tua yang Fundamentalis, Intoleran, Rasis, Radikal. Tak perlu penjelasan; karena sudah jelas. Ingatlah,  Tak Ada Manusia atau Bayi yang Dilahirkan dengan beban benci dan kebencian. Benci dan Kebencian ada karena diajarkan, diwariskan, ditutur-turunkan, dibuat, atau diciptakan.

Mungkin Juga Saya yang Sedang Baca, sebagai Pencipta Jiwa-jiwa yang Menjijikan dan Penuh Kebencian atau Conditor Foedarum et Detestabilis Animarum. Karena Anda diciptakan seperti itu oleh Orang Tua, Guru, Politisi, Tokoh Agama.

21 Juni 2024

Opa Jappy

Animarum Creator Benignus

Pencipta Jiwa-jiwa yang Penuh Kebajikan 

IMG_20240321_191854

Anima Odium
Jiwa Kebencian
Jiwa-jiwa Penuh Kebencian
Animarum Detestabilis
Animas Plena Odite
Morbos Mentis Odii/Odium atau Orang Suka Membenci/Pembenci sebagai ODGJ

Cianjur, Jawa Barat | Anda pernah kecewa, tak menyukai, marah, tak senang pada/ke Orang Lain? Pastilah! Pasti karena ada penyebab utama atau causa prima. Biasanya, hal tersebut tidak berlangsung lama atau cepat selesai.

Namun, jika tidak selesai, kadang berkelanjutan menjadi Benci, Kebencian, dan Dendam. Inilah yang paling merusak hubungan sosial, antar manusia, Negara; bahkan benci tak terbatas dan tanpa alasan terhadap Etnis, Kelompok, Golongan, Agama, dan seterusnya. Semuanya itu bisa muncul atau timbul pada setiap orang. Penyebabnya, antara lain

  1. Ketidakmampuan diri menerima kekurangan seseorang atau diri sendiri
  2. Membentuk rasa aman untuk diri sendiri
  3. Kecewaan akut dan sering dialami/mengalami
  4. Kekhawatiran/kuatir yang berlebihan terhadap masa depan, usaha, hubungan sosial, dan lain-lain
  5. Menderita Stress Akut, bahkan berulang kali depresi.

Sehingga, benci dan kebencian yang

  • tidak dikontrol
  • tak berkesudahan
  • tanpa alasan yang jelas
  • sasaran ke/pada siapa pun (yang menurut diri sendiri) mereka salah, tak benar, tidak adil, dstnya

semuanya itu menciptakan gangguan jiwa pada/dalam diri atau Morbos Mentis Odii/Odium atau sebagai ODGJ dengan beban benci dan kebencian. Pada sikon ODGJ seperti itu, mereka

  1. Selalu tampil sebagai Gang Perlawanan terhadap segala sesuatu; karena hanya diri  sendiri (dan Gangnya) yang baik, benar, dan terbaik.
  2. Memiliki hubungan sosial yang renggang; bahkan Social Disorder.
  3. Selalu menunjukan sikap bermusuhan tanpa alasan yang jelas.
  4. Cenderung cepat melakukan tindak kriminal atau melawan hukum

Nah …!

Coba perhatikan di sekitar Anda, mungkin menemukan Morbos Mentis Odii/Odium. Atau malah Anda sendiri adalah ODGJ dengan beban benci dan kebencian.

Saya sarankan Anda ke Klinik Kejiwaan atau RS Jiwa, karena Otakmu Telah Rusak, perlu install ulang.

Opa Jappy, Indonesia Hari Ini
WA +62 81 81 26 858