Deskripsi tuturan Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin (Deskripsi oleh Opa Jappy).

Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang menyatakan “La ilaha illallah” akan masuk surga, maka penduduk Indonesia dapat menjadi penghuni surga terbanyak.

Kenapa begitu? Karena memang yang banyak mengucap ‘La ilaha illallah’ itu adalah bangsa Indonesia.

Jadi nanti di surga itu bangsa Indonesia semua itu. Hanya saja, ada proses yang harus dilalui bangsa Indonesia untuk menjadi penghuni surga.

Ada yang pakai proses, proses pemanggangan, mudah-mudahan saja yang mengalami proses pemanggangan itu sedikit, jangan banyak-banyak. Apalagi kata ulama, tidak ada dosa kecil kalau dilakukan terus-menerus, tidak ada dosa besar kalau dilakukan istigfar.

Membaca istigfar dilakukan sehingga walau mungkin ada maksiat yang dilakukan tapi ujungnya banyak yang kembali ke hadirat Allah SWT.

Mudah-mudahan ini bagian dari kehidupan kita bangsa Indonesia dan dengan doa dan zikir kita malam ini kita kembali bertobat kepada Allah SWT.

Nikmat kemerdekaan yang Allah SWT berikan selama 77 tahun terakhir harus disyukuri dengan terus menjaga keutuhan bangsa.

Untuk itu, kita wajib mensyukuri, menghargai dan berterimakasih kepada para pejuang bangsa. Rasullullah SAW mengatakan, siapa yang tidak berterimakasih kepada manusia dia juga tidak berterimakasih kepada Allah, menjadi kewajiban kita adalah menjaga bangsa ini tetap utuh.

Jangan sampai kemudian Allah mencabut menghilangkan cahaya-Nya dan meninggalkan kita dalam kegelapan karena kita saling berselisih, saling membenci dan bermusuhan. Kalau hal itu terjadi, cahaya terang yang kita dapatkan berupa kemerdekaan ini tentu akan kembali gelap.”

(Halaman Istana Merdeka Jakarta, Senin malam, 1 Agustus 2022)

########

Lenteng Agung, Jakarta Selatan | Kemarin dan Hari Ini, Dumay Nusantara ramai dengan Tausiyah Wapres di atas. Penyebabnya, beredar potongan video dan penggalan berita, “Wapres Ma’aruf Amin menyatakan bahwa penduduk Sorga banyak orang Indonesia.”

Judul seperti itu, tentu muncul beragam pendapat; dan keragaman pendapat tersebut akibat dari “Publik tidak melihat Vidio dan membaca Artikel secara utuh atau lengkap.” Yah, gitulah perilaku dan tingkat literasi mayoritas Orang Indonesia.

Perilaku dan Tingkat Literasi (yang rendah) seperti itu, menjadikan mereka malas berusaha untuk mencari serta menemukan keutuhan berita. Kemalasan itu berlanjut pada berkomentar terhadap penggalan Video dan Artikel dengan opini sendiri.

Dan, opini sendiri itu pun penuh dengan penilaian yang cenderung menghakimi atau negatif. Itu juga yang terjadi terhadap Tausiyah Wapres RI pada 1 Agustus 2022 di Halaman Istana Merdeka.

Padahal, jika mendengar Tausiyah tersebut secara utuh, maka maksud Wapres adalah “Jika orang Indonesia mau jadi penduduk Sorga, maka ada prosesnya.” Jadi, bukan bermakna semua orang Indonesia pasti masuk Sorga karena Agamanya atau sebagai umat beragama.

Sebagai Orang Indonesia, menurut Wapres, “Kewajiban kita adalah menjaga bangsa ini tetap utuh.”  Sehingga, “Allah tidak mencabut menghilangkan cahaya-Nya dan meninggalkan kita dalam kegelapan karena kita saling berselisih, saling membenci dan bermusuhan. Kalau hal itu terjadi, cahaya terang yang kita dapatkan berupa kemerdekaan ini tentu akan kembali gelap.”

Dengan demikian, Wapres tidak sementara membuat pemilahan terhadap rakyat Indonesia; memilah yang masuk Sorga atau Tidak. Toh, belum ada orang Indonesia yang sudah sampai ke Sorga, kemudian kembali ke Tanah Air, sambil memberikan kesaksian tentang segala sesuatu di Alam Ilahi itu.

Juga, ada tidaknya Sorga (dan Neraka) sebagai “Rumah Eskhatologis (Masa Depan Hidup setelah Mati) semua manusia,” hanya dipercaya ada karena Iman ataupun ajaran Agama-agama. Belum ada bukti dan data ilmiah tentang tempat tersebut.

Dengan demikian, sebetulnya, selama seseorang, siapa pun dia, masih di Bumi, maka yang patut diperhatikan adalah bagaimana ia menata hidup serta kehidupan, termasuk interaksi dengan sesamanya, tidak saling berselisih, membenci dan bermusuhan. (Baca lagi deskripsi di atas).

Semoga

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini