9eebb9d3-7d35-449d-808c-b144872db05e_43

Yth. Dankolakops,

Tembusan:

  1. Dansatgas TNI
  2. Kasi Intel/Ops Kolakops.

Selamat pagi Komandan, izin melaporkan Kejadian pembunuhan dan pembakaran terhadap warga yang dilakukan oleh Pok MIT di Kp. Lewonu, Dsn. 5 Tokelemo Ds. Lemban Tongoa Kec. Palolo Kab. Sigi Co. 51M 194644 – 9871404.

FAKTA – FAKTA:

  1. Pada hari Jum’at tanggal 27 November 2020 pukul 08.30 Wita, terjadi pembunuhan dan pembakaran yang dilakukan oleh Pok MIT terhadap 4 orang warga Kp. Lewonu, Dsn. 5 Tokelemo Ds. Lemban Tongoa Kec. Palolo Kab. Sigi atas nama Bpk. Jana/Naka (62 thn), Sdr. Perdi (19 thn), Sdr. Pinu (28 thn), Bpk. Yasa (52 thn). CO . 51 M 194644 – 9871404.
  2. Adapun Kronologis kejadian, sbb :

a. Pada tanggal 27 November 2020 pukul 08.30 Wita, Pok MIT datang berjalan dari arah Selatan kebun Lebonu melewati jalan utama kampung dan menuju rumah pertama Bpk. Jana/Naka, Bpk. Jana/Naka pada saat itu sedang bercukur rambut dan anaknya yang bernama Sdr. Suh (32 thn) yang mencukur, sebelum Pok MIT masuk kerumah Bpk. Jana/Naka, keluarga dan warga sudah mengetahui kedatangan Pok MIT tersebut, tetapi warga Dsn. Tokelemo tidak tahu kalau kelompok tersebut adalah Pok MIT pimpinan Ali Kalora.

b. Pada pukul 09.00 Wita, Pok MIT pimpinan Ali kalora merusak tempat ibadah dan rumah warga Kp. Lewonu lalu membunuh, membakar Bpk. Jana/Naka dan Sdr. Perdi. Bpk. Jana/Naka sempat meminta maaf dan bersujud tetapi langsung dianiaya, Bpk. Jana/Naka dan Sdr. Perdi sempat melawan tetapi kedua tangan Bpk. Jana/Naka dipegangi oleh Pok MIT, setelah dipegangi Pok MIT Ali Kalora langsung menusuk perut dan leher Bpk. Jana/Naka. Istri dari Alm. Bpk. Jana/Naka sempat di sandera oleh Pok MIT dan setelah semua dibunuh, salah satu Pok MIT menyuruh pergi Istri dari Alm. Bpk. Jana/Naka sehingga ybs segera lari dan menyelamatkan diri dari Pok MIT. Istri dari Alm. Bpk. Jana/Naka menjelaskan bahwa Pok MIT membawa senjata laras pendek berjumlah 3 pucuk dan laras panjang 1 pucuk, membawa beras 1/2 karung atau kurang lebih 25 kg dan berjalan ke arah timur mengarah ke Manggala Api. Sebelum rumah di bakar, warga sekitar berhamburan lari untuk menyelamatkan diri ke arah hutan sehingga banyak yang terpisah dari keluarganya.

c. Pada pukul 09.30 Wita, setelah Pok MIT membunuh dan membakar rumah Bpk. Jana/Naka, selanjutnya Pok MIT menuju rumah Bpk. Yasa dan Pok MIT mencari nama Bpk. Yasa. “Mana bapak, panggil”, setelah Bpk. Yasa datang segera diperintahkan Pok MIT untuk duduk, namun Bpk. Yasa tidak mau, akhirnya Bpk. Yasa menuruti kemauan Pok MIT untuk duduk sehingga pada saat duduk ditanah, Bpk. Yasa langsung di gorok (Kepala terpisah dengan badan jarak 10 meter) dan sempat melakukan perlawanan bersama alm. Sdr. Pinu sehingga pada akhirnya kedua warga tersebut dibunuh oleh Pok MIT, lalu Istri Sdr. Pinu lari untuk menyelamatkan diri ke rumah warga. Sebelum Bpk, Yasa di gorok salah satu dari Pok MIT berkulit bersih sempat menyuruh ibu-ibu untuk segera pergi. Setelah di tunjukan foto Pok MIT kepada sumber, sumber menunjuk wajah mirip DPO Ali Kalora sebagai eksekutor dengan berambut gondrong dan bercambang.

d. Pada pukul 10.30 Wita Anggota Polsek Palolo menerima informasi dari masyarakat bahwa ada salah satu warga Dusun 5 Lewonu yang dipenggal kepalanya dan beberapa rumah dibakar oleh OTK. Kemudian Anggota Polsek Palolo segera mendatangi TKP dan pada pukul 13.00 Wita Anggota Polsek Palolo yang dipimpin Kapolsek Palolo sampai di TKP. Sesampai di TKP Anggota Polsek Palolo menemukan 4 Mayat dan 7 bangunan rumah dalam kondisi terbakar.

e. Pada pukul 14.30 Wita, Tim Gabungan dari Satgas Tinombala mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan di TKP dgn hasil yang didapat sebagai berikut :
1) 2 Korban An. NAKA @ Papa JANA dan PEDI telah meninggal dunia dengan kondisi terbakar beserta rumah tempat tinggalnya di Co. 51M 194644 – 9871404

2) 2 Korban An. YASA dan PINU telah meninggal dunia di halaman rumah, kepala YASA berada di seberang jalan depan rumah korban di Co. 51M 194710 – 9871408

3) Rumah warga di bakar dan jejak logistik jagung dan talas Pok MIT tertinggal di Co. 51M 194746 – 9871440

f. Pada pukul 18.00 Wita Tim Gabungan Polres Sigi yang dipimpin oleh Kapolres Sigi Akbp Yoga Priyahutama SH., S.I.k., MH dan Tim inavis Polda Sulteng, serta Subdit Jatanras Polda Sulteng tiba di Desa Lemban Tongoa untuk melakukan evakuasi jenazah, olah TKP dan pulbaket di TKP. Proses evakuasi jenazah dan olah TKP berakhir pada pukul 23.00 Wita dalam keadaan aman dan terkendali.

g. Pada pukul 20.00 Wita, Danrem 132/Tdl (Brigjen TNI Farid Makruf) beserta rombongan tiba di TKP hadir diantaranya Kaops Tinombala Kombes Pol Ronny Lumbay Gaol, Kasatgas I Intel Kombes Pol Lilik Apriyanto; Wakasatgas I Intel Kolonel Inf Raffles Manurung.

  1. Kerugian

a. Personel:

1) Naka @ Pa Jana (50 thn, Kristen, suku Dak’a, Kp. Lewonu, Dusun 5, Tokelemo dan Suami dari Sdri. Nei / Saksi).
2) Perdi @ Pedi (18 thn, Kristen, suku Dak’a, Kp. Lewonu, Dusun 5, Tokelemo dan Anak Alm Sdra. NAKA).
3) Yasa (50 thn, Kristen, suku Dak’a, Kp. Lewonu, Dusun 5, Tokelemo).
4) Pinu (28 thn, Kristen, suku Dak’a, Kp. Lewonu, Dusun 5, Tokelemo dan Suami dari Sdri. Kandi / Saksi).

b. Materiil:

1) Rumah milik Ibu Vivi ( Habis terbakar).
2) Rumah milik Bpk Feri ( Habis terbakar).
3) Rumah milik Bpk Naka ( Habis terbakar).
4) Rumah milik Bpk Nasiringgi ( Hanya Bagian Dapur yang terbakar ).
5) Rumah milik Bpk Ivan ( Hanya Bagian Dapur yang terbakar ).
6) Rumah milik Bpk Suardin ( Hanya Bagian Dapur yang terbakar ).
7) 1 unit rumah yang dijadikan sebagai tempat ibadah oleh umat Nasrani trans lewonu Dusun 5 ( Habis Terbakar ).

  1. Saksi-saksi yang melihat kejadian pembunuhan terhadap 4 orang warga dan pembakaran rumah di Dusun 5 Lewonu sebagai berikut :

a. Ibu Hana ( Istri dari Bpk Naka ).
b. Ibu Nei ( Istri dari Bpk Yasa ).
c. Ibu Kandi ( Istri dari Bpk Pinu ).
d. Sdri. Uli ( anak dari Bpk Yasa ).

  1. Hasil pendalaman terhadap saksi sebagai berikut :

a. Sdri. Uli ( anak dari Bpk Yasa ):
1) Saksi melihat ada 10 orang OTK yang semunya menggunakan baju, jaket dan celana berwarna gelap.
2) Saksi melihat 3 orang OTK membawa senjata ( 1 laras panjang dan 3 laras pendek jenis revolver ).
3) Saksi melihat dan mengingat dengan jelas wajah 3 orang OTK. Setelah diperlihatkan foto DPO Terorisme oleh Penyidik Sat Reskrim Polres Sigi dipastikan bahwa identitas 3 orang OTK tersebut adalah Ali Ahmad @ Ali Kalora, Jaka Ramadhan @ Rama dan Alwin @ Adam.
4) Saksi melihat dengan pasti wajah OTK yang memenggal kepala korban Bpk Yasa adalah Ali Ahmad @ Ali Kalora.

b. Ibu Nei ( Istri dari Bpk Yasa ):
1) Saksi melihat ada 10 orang OTK yang semunya menggunakan baju, jaket dan celana berwarna gelap.
2) Saksi melihat 3 orang OTK membawa senjata ( 1 laras panjang dan 3 laras pendek jenis revolver ).
3) Saksi melihat dengan pasti wajah OTK yang memenggal kepala korban Bpk Yasa adalah Ali Ahmad @ Ali Kalora.
4) Saksi juga melihat OTK a.n Ali Ahmad @ Ali Kalora menggunakan kaos berwarna kuning dan ikat kepala berwarna abu-abu dan putih.

c. Ibu Hana ( Istri dari Bpk Naka ):
1) Saksi melihat 3 orang OTK membawa senjata ( 1 laras panjang dan 3 laras pendek jenis revolver ).
2) Saksi melihat OTK membawa beras setengah karung atau kurang lebih 25kg dan berjalan ke arah timur mengarah ke Manggalaapi.

Catatan :

  1. Tim Charlie 1 dan Tim Sandha Maleo 2 berada di TKP pembunuhan untuk melaksanakan pendalaman.
  2. Jika Pok MIT lari ke hutan mengarah Timur akan tembus ke perkebunan Salutamba dan tembus Manggalapi. Jika mengarah Barat dapat tembus Ds. Berdikari, Kec. Palolo.
  3. Langkah tindak:

a. Satgas Tinombala melaksanakan penyelidikan dan menutup akses jalan yang dimungkinkan menjadi tempat pelarian/pelolosan Pok MIT.

b. Melaksanakan koordinasi terhadap Satgas IV/ Pre-Emtif untuk menghimbau agar masyarakat di Kp. Levonu Dsn. 5 Tokelemo Ds. Lembangtongoa Kec. Palolo Kab. Sigi tetap dalam keadaan tenang sehingga tercipta situasi kondusif.

c. Melaporkan ke Komando Atas.

Demikian dilaporkan.



Serangan dilakukan di Lewonu Lembantongoa, Sulawesi tengah dengan Korban :

  1. Gedung Gereja Pos Pelayanan Lewonu Lembantongoa dibakar habis
  2. 6 Rumah jemaat dibakar
  3. 4 orang jemaat meninggal ( 2 orang meninggal dipotong, 1 orang putus leher dengan badan dan 1 orang dibakar )

Mereka merupakan umat Gereja Bala Keselamatan. Namun, Polres Sigi ‘belum memastikan’ bahwa adanya keempat orang warga itu dibunuh kelompok sipil bersenjata dan gereja dibakar serta enam rumah yang ikut terbakar.

Menurut Sekretaris Desa Lemba Tongoa, Rifai, “Empat jenazah tersebut masih berada di lokasi kejadian dan belum di evakuasi. Dari informasi saya dapatkan ada empat orang. Itu mertua, anak, menantu.”  Sementara itu, SultegNews melaporkan bahwa, Kapolres Sigi, AKBP. Yoga Priyahutama bersama sejumlah personil sedang berada di TKP.  

Menurut Kasubdit Penmas Polda Sulteng, Kompol Sugeng Lestari, “Untuk sementara sedang dilakukan pengecekan ke lokasi kejadian, apabila ada perkembangan nanti di infokan. Personil gabungan yang telah berangkat sejak tadi sudah berada di tempat kejadian perkara (TKP), hanya saja dilokasi tersebut memakan waktu yang cukup lama dan kesulitan dalam mengakses jaringan.

Sumber: https://www.infopena.com/blog/empat-orang-dikabarkan-tewas-dibunuh-otk-di-lembantongoa-sigi/

Satu keluarga di Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulteng, dibunuh OTK. Empat anggota keluarga kemudian ditemukan tewas mengenaskan di sekitar rumahnya. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (27/11) sekitar pukul 10.00 WITA.

Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan bahwa, “Pihaknya belum bisa memberikan keterangan secara rinci. Menurutnya, polisi masih melakukan pengecekan dan TKP di rumah korban. Masih dilakukan penyelidikan terkait jejak ataupun barang milik pelaku yang tertinggal di lokasi. Jadi belum bisa dipastikan sekelompok OTK yang lakukan pembunuhan sadis tersebut berasal dari mana.”

Reaksi Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia

Saptu, 28 November 2020, di Jakarta, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom meminta kasus pembunuhan Satu keluarga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), diusut tuntas oleh Aparat Kepolisian RI.

Selanjutnya Gomar Gultom menyatakan bahwa,

“Saya sangat prihatin dengan peristiwa kekerasan yang terjadi di Dusun Lewonu, Desa Lembantongoa, Sulteng, dimana rumah ibadah Bala Keselamatan dan 6 rumah dibakar, 4 warga dibunuh secara sadis.

Saya mengungkapkan belarasa kepada keluarga yang ditinggal dan umat Bala Keselamatan

Peristiwa yang sangat mengenaskan seperti ini mengingatkan kita akan beberapa kejadian berulang yang secara sporadis terjadi di daerah Sulawei Tengah.

Terkait dengan ini saya sangat memohon agar aparat keamanan menuntaskan sisa-sisa kombatan teroris, agar masyarakat bebas dari ancaman teror, khususnya di sekitaran Poso dan Sigi. Kehadiran negara diperlukan di seluruh pelosok negeri untuk memulihkan rasa aman dalam diri masyarakat.

Satu keluarga yang tewas itu adalah pasangan suami istri, anak, dan menantu.

Saya mengimbau agar seluruh elemen masyarakat tak terpancing dengan kejadian ini dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan.

Saya juga mengimbau masyarakat, khususnya di lokasi kejadian, untuk tetap tenang dan menyerahkan penanganan masalah ini sepenuhnya kepada aparat. Marilah kita semua bahu membahu menciptakan keamanan dan kenyamanan bersama.”

Jakarta News


Indonesian Terrorist Burns Down Church and Christian Homes, Killing Four

Salvation Army’s Post in Central Sulawesi Attacked

11/27/2020 Washington D.C. (International Christian Concern) – International Christian Concern (ICC) has learned that on November 27, an alleged terrorist attacked the Salvation Army’s service post in central Sulawesi, before burning six houses of church members. Four Christians were murdered, with three being butchered.

Around 8 a.m., the Lewonu Lembantongoa Service Post, located in Sigi Regency, Central Sulawesi, set up as an outreach effort by the Salvation Army in Indonesia (Bala Keselamatan), was attacked by the alleged terrorist.

He set the church on fire, before attacking Captain Arnianto, Mrs. Mpapa, Lieutenant Abram Kako and his wife and burning down six houses of the church members. Out of the four victims, three were hacked to death, while the other was burned.

In the video seen by ICC, the charred victim was pulled from a pile of ruins, with smoke still rising in the background. The fowler position of the body suggests the agony and pain endured by the victim before death.

Lemban Tongoa is located in the forest, where access of information and transportation is limited. ICC will continue to follow up to learn more about the details of the attack. The Salvation Army is asking for prayers “for the family of the victims, for the church, and for the peace of the region.”

Gina Goh, ICC’s Regional Manager for Southeast Asia, said, “ICC mourns the death of the Indonesian brothers and sisters who were brutally murdered by the alleged terrorist. We urge the Indonesian government to take necessary measures to hold him accountable and put him to justice. Such senseless act cannot be tolerated in the country that boasts ‘Pancasila,’ the state ideology which promotes religious harmony and tolerance.”