Gambar ini memiliki atribut alt kosong; nama filenya adalah 18-58673.jpeg

Tentang Sejarah

Sejarah atau history, merupakan kisah, cerita, peristiwa, informasi yang relatif lengkap (tentang) masa lalu, yang dikumpulkan atau ditulis ulang (oleh orang-orang) di kemudian hari atau setelah semua kejadian tersebut berlalu.

Umumnya sejarah ditulis sebagai ‘His Story’ dan bukan ‘We are Story  atau Your Story serta Their Story;’ serta berdasar pada pada (i) peristiwa yang terjadi pada masa lampau, (ii) orang-orang atau pelaku peristiwa, (iii) waktu dan durasi peristiwa, (iv) lokasi atau tempat dan jangkauan peristiwa terjadi, juga berkitan dengan (v) proses atau pun kronologi dan dampak untuk sekitar, komunitas, atau pun masyarakat, pada masa itu dan kemudian hari.

Pada awalnya, Sejarah hanya tuturan turun-temurun, catatan-catatan atau pun goresan dan manuskrip di atas batu, kulit, arca, patung dan lain-lain, yang sangat riskan rusak dan hilang. Misalnya catatan-catan tentang apa dan bagaimana Negara di China, yaitu manuskrip Chun Qiu yang telah ada pada tahun 722 SM.

Pada perkembangan kemudian; Herodotus, 486  – 425 SM, seorang muda dari Yunani, pencinta kisah dan cerita tentang sebelum dirinya lahir. Setelah selesai belajar dari sejumlah besar Filsuf (pada masanya), ia menulis semua hal yang didapakan.

Herododtus pun mengumpulkan, mengsistimastikan, menyusun kronologi, dam menguji akurasinya (berdasar tuturan-tuturan dan seberan manuskrip yang sudah ada sebelumnya) menjadi ‘cerita atau kisah yang panjang, lengkap, jelas, detail.’

Hasil kerja Herodotus tersebut, tulisan-tulisan di atas dan dalam bentuk gulungan-gulungan perkamen, kemudian disebut ‘Cerita dari Herodotus atau Kisah dari Dia atau Cerita Dia;’ dan diterima oleh rakyat, bangsawan, dan kalangan terpelajar serta Istana. Herodotus pun, pada masa itu, selain sebagai Filsuf, ia juga dikenal sebagai ‘pencerita yang benar dan tepat.’

Kemudian, di Inggris pada abad 16, King James IV dari Skotlandia, memperkenalkan frasa His Story atau History pada penerjaman Alkitab dari bahasa Ibrani/Yunani/Latin ke Inggrs, sering disebut King James Version.

History diambil dari peristiwa Herodotus pada masa lalu. Setelah itu, Herodotus pun disebut sebagai ‘Bapak Sejarah’ modern atau sosok yang pertama kali meletakan dasar-dasar penulisan Sejarah.

Semakin ke sini, pada konteks kekinan, utamanya pada era awal Kolonialisme oleh Bangsa-bangsa Eropa di Amerika, Afrika, dan Asia, ‘Sejarah’ menjadi benar-benar ‘Cerita Mereka’ atau catatan dan kisah para pemenang; kisah tentang mereka yang berhasil mencapai Lautan dan Benua/Daratan Baru.

Cetatan-catatan keberhasilan menaklukan dan penanklukan menjadi History materi peljaran di Eropa. Dengan itu, Sejarah hanya merupakan laporan dan kisah para pemenang, penankluk, dan yang menaklukan.

Tentang Tragedi

Ya. Sejarah, pada masa lalu dan mungkin hingga kini, hanya merupakan laporan dan kisah para pemenang, penakluk, dan yang menaklukan. Bagaimana dengan mereka yang kalah, dikalahkan, ditaklukan, atau pun tertindas serta termarginalkan akibat sebagai orang-orang kalah, takluk, dan menyerah? Mereka itu, mungkin, tak pernah dicatat, ditulis, dihitung dengan lengkap dan akurat. Itulah yang disebut tragedi.

Jadi, jika History adalah segala sesuatu (dan lengkap) tentang para pemenang; maka tragedi adalah kisah orang-orang kalah, di dalamnya ada ratapan kesedihan, air mata, penderitaan, kepiluan, juga darah.

Dan, seringkali Tragedi menjadi tuturan undercover, tidak masuk ke/dalam kronologi Sejarah (untuk diteruskan dan diajarkan); dan tak menjadi bagian dari sistimitasi Sejarah, apalagi digunakan pada ranah edukasi.

===

Akhirnya, Sejarah dan Tragedi, sejak lama menjadi dua hal yang berhadapan. Padahal, ‘Keutuhan Sejarah’ seharusnya merupakan paduan ‘we are story, his story, dan their story;’ paduan semua cerita, kisah, kejadian, peristiwa tentang yang menang dan kalah.

Tapi, itu ada dalam ‘Buku Sejarah’ yang ditulis oleh mereka Yang Menang dan Pemenang; buku seperti ada di mana-mana. Namun, seiring dengan perjalanan waktu dan kebangkitan kembali moralitas Sejarah dan Kemanusiaan, maka pada banyak Negara melakukan penulisan ulang sejarah; menulis ulang dengan memasukan ‘history dan tragedy’ menjadi  Sejarah yang utuh dan lengkap.

Oleh Opa Jappy