Untuk para mualaf asal Kristen (Protestan dan Katolik) yang jadi ustadz dan ustadzah (dan menyatakan diri sebagai Kristolog), akademisi pandir, serta kaum dungu (yang percaya begitu saja pada orasi dan narasi kebohongan para “Mualaf Kristolog”) di Indonesia.

Serang, Banten | Kristolog atau Teolog yang fokus pada segala sesuatu yang berhubungan atau tentang Yesus Kristus atau Kristologi.

Kristologi lahir atau ada dalam “Rumah Besar Sistematika Teologi atau Teologi Sistimatika.” ST/TS berkembang sejak awal Abad 1 Masehi, pusat-pusat Kekristenan Timur Tengah dan Afrika Utara; dan semakin berkembang pada Abad 8-16 di Eropa; serta mencapai bentuk yang mapan pada abad 19 di Eropa dan AS.

Umumnya, ST dibagi ke dalam

  1. Doktrin Alkitab / Bibliologi / Biblika
  2. Doktrin Allah / Teologi
  3. Doktrin Manusia
  4. Doktrin Dosa / Hamartologi
  5. Doktrin Kristus / Kristologi
  6. Doktrin Keselamatan / Soteriologi
  7. Doktrin Gereja / Eklesiologi
  8. Doktrin Roh Kudus / Pneumatologi
  9. Doktrin Malaikat / Angelologi
  10. Doktrin Iblis / Demonologi
  11. Doktrin Akhir Jaman / Eskatologi
  12. Pembelaan Iman Kristen / Apologetika.

Umumnya cakupan studi Kristologi (hal-hal yang ada di dalam Kristologi) menyangkut

  1. Pra-eksistensi Yesus
  2. Nubuat tentang YK (termasuk nubuat tentang kelahiran, karya, kematian, kebangkitan, dan kedatangan yang kedua kali, dan lain-lain)
  3. Kelahiran
  4. Karya, Ajaran, (misalnya Tentang Kasih, Doa, Etika, Perumpamaan, dan lain sebagainya), Mobilitas selama di Bumi
  5. Penderitaan, Penyaliban, Kematian, Kebangkitan, dan Naik ke Surga
  6. KedatanganYesus kedua kali
  7. Selain hal-hal tradisional (di atas), berkembang (studi) tentang Yesus (dalam) Sejarah, menelusuri jejak sejarah hidup dan kehidupan Yesus dari sumber-sumber di luar Injil atau catatan sejarah dunia.
  8. (Juga ada) Studi tentang Yesus Iman, atau Sosok Yesus yang diimani dalam pemahaman iman Komunitas Pengikut-Nya.
  9. Dan, yang paling terupdate, juga masuk dalam rumpun Kristologi dan Biblika, yaitu Jesus Seminar atau Seminar tentang Yesus. Studi ini untuk menelusuri ucapan-ucapan Yesus dalam ke-empat Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes), mana yang asli dari Yesus atau penambahan (oleh Penulis) atau dari kata-kata pada urutan Kebaktian Kristen Kuno.

Jika seseorang ingi Study Khusus tentang Kristologi maka harus melalui proses pendidikan Teologi yang memadai bahkan tinggi.

Katakanlah sudah memiliki basic Teologi (misalnya S 1), kemudian lanjutkan (Magister dan Doktor) pada bidang Kristologi, (Itu pun, sangat, sangat, sangat jarang mereka yang studi Kristologi menyatakan diri sebagai Kristolog.

Beda dengan para mualaf yang nol pendidikan Teologi atau pun ngaku-ngaku studi Vatikan, Israel, dll malah nyebut diri Kristolog. Mereka punya malu atau tidak ya?).

Jadi, studi Kristologi tidak berdiri sendiri, melainkan kait mengait dengan studi teologi lainnya. (Sehingga, lucu dan aneh jika ada yang ngaku studi di Jurusan Kristologi STTF Jakarta. Bha bha bha).

So, tak mungkin seseorang, karena fasih bicara, bisa bahasa-bahasa Semit, dan suka utak-atik teks Kitab Suci, kemudian menyebut diri sendiri sebagai Kristolog. Misalnya Si Ahmad Deedat, Zakir Naik, Kaimana, Arifin Nababan, Mokoginta, Manachen Ali, Irene Handono, dan lainnya yang sejenis.

Orang-orang seperti mereka hanya tahu beberapa ayat Alkitab tentang Yesus atau pun belajar dari informasi salah, tapi bergaya sok tahu segala sesuatu mengenai Yesus.

Lucunya, ‘Kristolog Abal-abal’ tersebut laris manis di beberapa Komunitas Muslim dan Akademisi Pandir. Mereka jadikan para ‘Kristolog Abal-abal’ seperti dewa sumber pengetahuan tentang Yesus.

Mungkin mereka berpikir bahwa Kristologi hanya sekedar atau sebatas telaah bahasa dan baca beberapa buku.

Para ‘Kristolog Abal-abal’ tersebut hanya manusia sok tahu tentang Yesus dan tak belajar siapa Dia, (lihat cakupan studi Kristologi atau hal-hal yang ada di dalam Kristologi di atas).

Makanya, pas ada (ngaku sebagai Kristolog) yang mau debat tentang Yesus dengan saya.

Saya tanya, “Anda Studi Pasca Sarjana di Mana?” Ia jawab di PTN tenama. Saya jawab, “Di hadapan saya, Doktor-mu itu tak ada apa-apanya. Karena Kristolog bukan lahir dari Studi Non Teologi Kristen. Belajar lagi 10 Tahun baru debat dengan saya.”

Terpulang pada anda. Mau percaya orasi dan narasi kebohongan dari para mualaf yang ngaku-ngaku Kristolog, terserah.

EGP

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini
Mau Diskusi, Hubungi +62 812 860 32 120